Dulu seperti kebanyakan orang, saya juga memiliki tujuan hidup. Tentu saja meraih keberhasilan dunia dengan paling tidak memiliki jabatan dan menjadi kaya karenanya. Tujuan yang sebenarnya cukup beralasan mengingat masa kecil saya yang selalu hidup dalam kesulitan ekonomi. Saya ingin menjadi kaya, agar orang-orang yang saya cintai akan mendapatkan kemudahan dalam melakukan apapun yang mereka inginkan, tidak seperti saya yang untuk sekedar hidup saja harus berjuang setengah mati.
. . . . Metamorfosa Perjuangan . . . .
- Batasan segala kemungkinan hanya dapat didefinisikan ketika kita mampu menembus ketidakmungkinan -
Jumat, 21 September 2012
Ikhlas
Kamis, 20 September 2012
Kisah Si Penebang Pohon
Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja
untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan
kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon
penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.
Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan
menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang
telah ditentukan kepada si penebang pohon.
Senin, 17 September 2012
Hidup Dengan Penuh Pengharapan
Semua orang di dunia ini pasti memiliki pengharapan. Dan pengharapan
itu sangat diperlukan untuk semua orang untuk dapat tetap melangkah maju
dalam menempuh kehidupannya walaupun tidak jarang di dalam kehidupan
ini banyak sekali hambatan dan masalah-masalah yang timbul. Namun
percayalah kawan dengan kita memiliki pengharapan, maka semua
masalah-masalah yang timbul dapat di lewati satu persatu dan nantinya
akan menuju ke pengharapan yang telah Anda impikan atau cita-citakan.
Sabtu, 15 September 2012
Jangan Pernah Meremehkan Orang Lain
Pada
suatu hari, seorang anak masuk ke dalam rumah makan yang sangat
terkenal dan mahal. Dia masuk seorang diri dan memakai pakaian biasa
saja, tidak seperti anak-anak lain yang memakai pakaian yang bagus. Anak
itu duduk di salah satu kursi lalu mengangkat tangannya untuk memanggil
salah satu pelayan.
Menyelesaikan Masalah
Ketika kita ditimpa musibah, bencana, atau keadaan yang sulit, banyak dari kita yang meratapi nasib dan menyalahkan Tuhan.
Kenapa harus saya yang mengalami ini? Kenapa bukan orang lain saja?
Apa salah saya hingga Tuhan membiarkan saya mengalami musibah ini?
Bagaimana bisa melanjutkan hidup dalam keadaan seperti ini? Mengapa
hidup orang lain tampak begitu mulus dan mudah? Ah, Tuhan tidak adil!
Langganan:
Postingan (Atom)